Laman

Selamat Datang di Blog Negeri Di atas Awan untuk Kritik dan saran silakan Kirimkan Email ke simankeling22@gmail.com

Minggu, Mei 10, 2015

Ini Dia Syarat Penerbitan NUPTK 2015, Kebijakan Baru BPSDMPK-PMP

Salam Kenal buat  !!! sahabat- sahabat guru setanah air. dan salam sejahtera untuk kita semua………………
 BPSDMPK PMP tahun 2015 ini kembali membuat kebijakan terbaru dalam hal pembuatan dan penerbitan NUPTK, untuk guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Seiring dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2015
Kepala BPSDMPK menerbitkan Surat Edaran perihal Kebijakan Persyaratan Penerbitan NUPTK terbaru sebagai berikut:


Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah yang belum memiliki NUPTK dapat memperoleh NUPTK dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Guru dan Pengawas Sekolah berstatus PNS:
a. Memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S-1) atau Diploma Empat (D4) dari LPTK/PT Negeri yang memiiiki program studi terakreditasi, bagi LPTK/PT Swasta dibuktikan dengan surat keterangan akreditasi dari kopertis setempat.
b. Memiliki SK ketetapan CPNS/PNS
2. Guru bukan PNS di sekolah negeri dengan persyaratan berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S-1) atau Diploma Empat (D4) dari LPTK/PT Negeri yang memiiiki program studi terakreditasi, bagi LPTK/PT Swasta dibuktikan dengan surat keterangan akreditasi dari kopertis setempat.
b. Memiliki SK pengangkatan dari Bupati/Walikota/Gubernur dan menyatakan bahwa pembayaran Gaji berasal dari APBD Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.
3. Guru bukan PNS pada sekolah swasta dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S-1) atau Diploma Empat (D4) dari LPTK/PT Negeri yang memiiiki program studi terakreditasi, bagi LPTK/PT Swasta dibuktikan dengan surat keterangan akreditasi dari kopertis setempat.
b Berstatus sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) dibuktikan dengan SK pengangkatan seabgai guru tetap dari penyelenggara pendidikan (Guru Tetap Yayasan/GTY) minimum 2 (dua) tahun secara terus menerus dihitung sampai bulan Januari 2015 dengan ketentuan SK tidak berlaku surut (contoh SK tertanggal tahun 2014 menjelaskan masa kerja tahun 2012).
 Sekian yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua………tetap semangat dan berjuang !!

Sabtu, Mei 09, 2015

Panduan Aplikasi Verifikasi Program Indonesia Pintar


PIP Kemdikbud.go.id penjaringan program Indonesia pintar, sebagaiman pada surat Dit PSD nomor 313/C2/TU/2015 mengenai program Indonesia Pintar(PIP) Sekolah Dasar
Direktorat Jenderal   Pendidikan   Dasar  akan  menyalurkan dana Program   Indonesia   Pintar   (PIP) sebagai   kelanjutan   dari   Program   Santuan   Siswa   Miskin   (SSM). Adapun   mekanisme pengusulan calon penerima dana PIP 2015 adalah sebagai berikut:
1.  Siswa dari keluarga pemilik KPS/KKS/KIP
a. Sekolah  mengentri/meng-up-date   data siswa (nomor  KPS/KKS/KIP)  calon penerima PIP 2015 yang memilki  KPS/KKS/KIP  ke dalam aplikasi  Dapodik  secara  benar dan lengkap. Data ini sekaligus  berfungsi sebagai data usulan siswa calon penerima  PIP 2015  dati   tingkat  sekolah   ke  Dinas  Pendidikan   Kabupaten/Kota dan  Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.

b. Dinas  Pendidikan Kabupaten/Kota memvalidasi,   mencetak   dalam  hardcopy, dan mengesahkan  usulan calon penerima PIP  2015  dari sekolah sebagai  usulan ke Direktoral Pembinaan  Sekolah Dasar.

2.   Siswa yang tidak memiliki KPS/KKS/KIP
Siswa  miskin/rentan   miskin  yang  tidak  memiliki  KPS/KKS/KIP   dapat  diusulkan  oleh sekolah dengan menggunakan  Format Usulan Sekolah (FUS) setelah seluruh  siswa dari keluarga  pemilik   KPS/KKS/KIP   ditetapkan   sebagai   penerima   SSM/PIP   2015  pada tenggat waktu yang akan ditentukan  kemudian, dengan mekanisme  sebagai  berikut:
a.   Sekolah  menyeleksi  dan menyusun  daftar  siswa yang  tidak  memiliki  KPS/KKS/KIP sebagai calon penerima dana PIP berdasarkan alokasi sementara  sasaran per Kabupaten/Kota   yang  akan  ditetapkan  oleh  Direklorat   Pembinaan   Sekolah  Dasar dengan prioritas sebagal berikut:
[Baca Juga PIP Hadir BSM Dihapuskan]

1)  Siswa yang berasal dari rumah tangga Program Keluarga  Harapan (PKH);
2)  Siswa yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu;
3)  Siswa yang terkena dampak bencana alam;
4)  Siswa yang terancam  putus sekolah;
5)  Siswa  yang  kesulitan  ekonomi  dengan  pertimbangan   khusus  seperti  kelainan fisik, siswa dari orang tua terkena  PHK, siswa dari keluarga  terpidana,  dan anak berada di Lembaga Pemasyarakatan  (LAPAS).

[Baca Juga Prioritas Program Indonesia Pintar]

b.   Sekolah  mengusulkan  siswa hasil seleksi melalui aplikasi  Verifikasi  Indonesia  Pintar (VIP) yang tersedia di laman: pip.kemdikbud.go.id.
Panduan Aplikasi Verifikasi Program Indonesia Pintar

c.    Dinas   pendidikan    Kabupaten/Kota     memvalidasi     dan  memverifikasi     calon penerima PIP  dari  sekolah   melalui   aplikasi   Verifikasi    Indonesia    Pintar  (VIP)   yang   tersedia   di laman:  pip.kemdikbud.go.id. login dengan akun dapodik dengan
Cara dan Panduan Verifikasi PIP
[Ini Beda BSM Dan Kartu Indonesia Pintar]

d.   Hasil  validasi   dan  verifikasi   calon   penerima    PIP  selanjutnya    disahkan    oleh Kepala Dinas  Pendidikan dan dikirim  ke Direktorat   Pernbinaan   Sekolah Dasar.
Berkenaan dengan   hal  tersebut, kami mohon Saudara unluk   melakukan     hal-hal   sebagai berikut:
1.   menginformasikan  mekanisme pengusulan penerima dana PIP ke  sekolah-sekolah diwilayah   Saudara;
2.   menetapkan satu  orang  operator  pendataan PIP di  Dinas   Pendidikan    Provins!   dan Dinas Pendidlkan Kabupaten/Kota yang  rnemahami  aplikasi Dapodik dengan menyertakan    nama,  nomer  telepon/Hp,   dan  alamat  email. Surat  Kepulusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Download Surat Penjaringan Program Indonesia Pintar dari Dit PSD

dikirimkan   kepada   :Direktur   Pembinaan   Sekolah   Dasar
U.p. Kasubdit   Kelembagaan    dan  Peserta didik
JI. .Jendral  Sudirman,   Gedung   E. lantal  17, Senayan,   Jakarta. atau  melalui  email  pipsd@kemdikbud.go.id
Atas  perhatian   dan  kerjasama   Saudara   kami  mengucapkan    terima  kasih

Kamis, Mei 07, 2015

CARA MENGAKTIFKAN NUPTK YANG TELAH NON AKTIF DIBEKUKAN OLEH PADAMU NEGERI


Bagaimana Solusi NUPTK yang telah mati atau dibekukan padamu negeri untuk diaktifkan kembali? karena NUPTK yang non aktif ini pada masanya hanya bisa melalui ajuan baru dan NUPTK berubah jadi Peg.Id.

Sebenarnya pada postingan sebelumnya NUPTK yang dinonaktifkan oleh sistem padamu negeri bisa diaktifkan kembali dengan syarat seperti berita yang telah lalu baca penonaktifan NUPTK dan NRG oleh padamu negeri



CARA AKTIFKAN NUPTK TELAH NON AKTIF DIBEKUKAN OLEH PADAMU NEGERI

Apabila NUPTK tersebut dinonaktifkan oleh padamu negeri maka solusi yang diberikan seperti ini.
Guru dan NUPTK Pengawas yang telah sertifikasi kita ketahui sistem dapodik untuk tunjangan takkan membekukan NUPTK mengikuti padamu negeri baca Penonaktifan NUPTK Tak berlaku bagi Dapodik Sehingga NUPTK Tak boleh berubah

Solusi yang diberikan Padamu Negeri Prosedurnya harus datang ke LPMP membawa bukti sertifikasi guru dan surat pengajuan untuk pemulihan NUPTK di Padamu Negeri. Dokumen-dokumen yang dimaksud

Peg ID aktif (S08). Dokumen ini adalah dokumen yang diterbitkan oleh Dinas/Mapenda ketika guru/pengawas sekolah mengajukan pengajuan NUPTK baru (S06). Meskipun demikian, NUPTK yang terbit nantinya bukan NUPTK baru, tetapi NUPTK yang lama.


Fotocopy sertifikat pendidik.
Nama Ibu kandung.
NUPTK yang lama.

Dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada Admin Dinas atau langsung ke LPMP untuk diusulkan kepada BPSDMPK PMP untuk pengaktifan kembali NUPTK yang lama. Proses penerbitannya tidak memakan waktu yang lama, tergantung jumlah usulan pengaktifan dari seluruh LPMP. Admin LPMP akan memperoleh jawaban langsung pada form excel yang dikirimkan apakah NUPTK usulan tersebut dapat diproses lebih lanjut atau tidak. Jika bisa diproses, maka NUPTK tersebut sudah bisa muncul pada pencarian NUPTK di PADAMU NEGERI



Namun itu bagi yang sudah sertifikasi bagaimana dengan NUPTK yang belum sertifikasi ?
bila tidak memiliki sertifikasi guru maka tidak bisa dipulihkan lagi NUPTK yang lama. Silakan untuk mengajukan NUPTK baru melalui mekanisme di Padamu Negeri.
Guru atau Pengawas sekolah yang memiliki NUPTK tersebut belum memiliki sertifikat pendidik. Solusi akhirnya mengajukan NUPTK baru dengan memenuhi Syarat Penerbitan NUPTK Terbaru.

Nasihat Guru untuk Muridnya

Oleh: Siman, S.Pd.

Menjelang masa akhir sekolah, tak ada salahnya guru lebih menyeringkan memberikan nasihat bagi anak didiknya. Ya semacam wasiat terakhir. Semoga saja itu bisa menjadi pengingat dan harta berharga bagi seorang murid.
Sebelum melangkah lebih jauh saya ingin mengulas dulu tentang hal yang paling diingat murid. Berikut penjelasannya.
10 tahun mendatang, murid yang diajari guru, bisa jadi melupakan pelajaran yang dipelajari. Coba saja sodorkan soal matematika SMP pada orang tua/kakak kalian, apakah mereka masih ingat? Ah, rata-rata sih tidak. Lalu apa yang biasanya mereka ingat?
1. Karekteristik sahabat, teman, guru, dll Ya, persahabatanlah yang kadang lebih “abadi” dari sekadar masa sekolah. Sekolahnya 3 tahun, tapi persahabatannya bertahun-tahun. Dalam persahabatan itu, yang menjadi nostalgia biasanya adalah karakteristik, “Uh… Si anu itu ya, orangnya pendiam sekali dulu itu. Sekarang, alhamdulillah lebih cair.”
“Eh, Hany yang kembang sekolah itu? Dia sudah menikah ya?”
“Pak Rinto itu kalau ngajar suaranya pelan banget ya” dll.

2. Peristiwa (kejadian) yang “penting” Kata penting sengaja saya beri tanda petik karena penting satu orang dengan yang lainnya berbeda. Barometer penting di sini adalah peristiwa yang tak terlupakan. Misal ada  kejadian pelantikan angggota OSIS atau pramuka, atau acara kenaikan kelas. Bisa juga kejadian naksir pertama, dll

3. Nasihat/Petuah Berharga Nah, hal lain yang biasanya diingat murid adalah nasihat atau petuah berharga, baik dari teman, guru, kepala sekolah, dll. Nasihat yang baik itu akan tertantap mantap di sanubari. Bahkan bisa jadi menjadi prinsip hidup. Saya sendiri termasuk pribadi yang mengenang masa lalu dengan indah karena adanya nasihat dari orang-orang sekeliling, dulu. Saya bisa mengenang masa lalu dengan kesyukuran karena ada banyak orang yang meberikan ansihat, meneguhkan, menentramkan, memotivasi dan memberi arah jalan.

Inilah salah satu alasan mengapa saya bermaksud menyampaikan nasihat pada murid-murid saya. Semoga saja, bertahun kemudian masih ada yang ingat nasihat ini.
Alasan selanjutnya, nasihat adalah hal yang dianjurkan dalam agama Islam. Rasulullah saw. Bersabda: “Addinu Nashihah” agama itu nasihat.
Selain itu dalam Al Quran, Allah berfirman dalam surat Al Ashr agar kita saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan sabar. Karena itu, mari saling menasihati. Bukan maksud gaya-gayaan, atau so’ bijak. Toh yang memberi nasihat belum tentu lebih baik.
Meski begitu itu bukan alasan untuk tidak saling menasihati.

Baik, tanpa berpanjang lebar lagi, inilah nasihat guru untuk murid yang pertama:

5. Memaksakan diri Ya. Dalam hidup ini ada kalanya, pada satu masa kita harus bisa memaksa diri kita sendiri. Memaksa untuk keluar dari zona nyaman. Memaksa utuk mengalahkan kemalasa. Yang membedakan satu orang dengan lainnya bisa jadi adalah soal maksa memaksa ini. Orang sukses mau memaksakan diri, belajar terus, bekerja  dengan segenap kemampuan, mengalahkan malas yang mendera. So, ayo, kalau mau sukse, paksakan diri, jangan turutkan hawa nafsu

6. Berlelah-lelah dahulu, bersenang-senang kemudian
Benarlah kiranya pepatah klasik : Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sait dahulu bersenang-senang kemudian. Kita bisa melihat orang menjalani masa tuanya dalam dua keadaan, senang damai, dan susah kepayahan. Mengapa bisa demikian? Coba deh, tanya dan cek, bagaimana ia menjalani masa mudanya.
Orang yang masa mudanya dihabiskan dengan bersenang-senang saja, bersiapkan menghadapi masa tua yang sulit. Orang yang bekerja keras sedari muda, bersiap-siaplah menghadapi masa tua yang menyenangkan.
Ya. Orang yang berleha-leha semasa muda, menghabiskan waktu untuk hal yang tiada berguna, siap-siap saja akan susah di masa tua. Saat yang lain sudah memetik buah, ia masih menanam. Saat yang lain di puncak kesuksesan, ia masih tergopoh mengejar. Karena itu, selagi muda, selagi tenaga masih kuat, energi masih penuh, otak masih cemerlang, gunakan untuk berkarya sebaik mungkin, mencari bekal untuk hari-hari kemudian.

7. Kalau Mau Banyak Menerima, Banyaklah Memberi K.A. Harfan Efendi Nur, pernah menasihati “Hiduplah untuk memberi sebanyak-banaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya”
Inilah keajaiban sedekah. Orang terkaya dunia pun, Bill Gates mempraktikan perilaku dermawan, bersama istrinya Melinda mereka membuat yayasan, Bill and Melinda Gates Foundation. Triliyuan rupiah dikeluarkan untuk membantu orang di Afrika. Apakah kekayaannya berkurang karena membantu? Tidak! Malah sebaliknya semakin bertambah.
Rasulullah Saw. bersabda, “Ma naqosot sodaqotun min malin” (Tiadalah berkurang harta karena di sedekahkan).
Karena itu jangan pelit untuk membantu. Jika diiringi keikhlasan, pasti dibalasNya dengan lebih banyak, berlipat. Tidak sekarang, nanti di masa yang akan datang, alam sesudah mati.

8. Jangan Terlalu Sering Mengeluh Sifat dasar manusia memang suka mengeluh. Ah, aduh. Tapi usahakan jangan terlalu sering. Sedikit-sedikit ah, sedikit-sedikit aduh. Takutnya malah menjadi tabiat yang terbawa terus. Diminta apapun, ah, uh, aduh, bahkan oleh orang tua. Naudzubillah.
Kurangi mengeluh, syukuri apa yang ada. Jadilah orang yang gagah menghadapi kesulitan apa pun. InsyaAllah, selalu ada jalan.

9. Tanamkan Jiwa Kompetisi Salah satu hal yang dapat menambah adrenalin, memompa semangat adalah adanya jiwa kompetensi, persaingan. Orang biasanya akan lebih terpacu berbuat lebih baik karena ada saingan. Fastabiqul khoirot, begitu istilah dalam agama Islam. Maknanya berlomba dalam kebaikan. Karena itu, jika kita sedang lesu, tak ada salahnya melihat sekitar. Amati teman seangkatan misalnya. Sudah bisa apa dia? Seberapa hebat ia? Apakah kita tertinggal? Jika tertinggal, saatnya untuk mengejar. Jika nilainya bagus-bagus, kita juga berusaha seperti itu. Tumbuhnya jiwa kompetisi akan menjadikan kita pribadi yang kompetitif. Penting sekali memiliki sifat itu di tengah era globalisasi yang penuh tantangan dewasa ini.

10. Do what you love, love what you do
Kerjakan apa yang kau cintai, cintai apa yang kau lakukan. Pepatah bijak tersebut layak dipertimbangkan oleh anak-anakku sekalian. Terutama untuk memilih profesi apa kelak. Carilah profesi yang sekiranya membuat kalian nyaman ketika menjalaninya. Kalau suka berkelana, tentu tidak cocok kerja kantoran. Kalau sukanya suasana yang tenang, jauh dari hiruk pikuk, tentu tidak cocok kerja di pasar yang banyak orang.
Tersebab itu, mari merenung sejenak anak-anakku, apa sekiranya hal yang paling kalian cintai. Tentu yang dimaksud adalah hal yang positif, kalu hanya nongkrong dan nonton tv sih tidak termasuk. Contoh yang positif, suka ngoprek barang elektornik. Nanti bisa diasah dengan masuk SMK Elektro. Selepas itu ragam profesi bisa diraih, jadi montir elektronik, kerja di perusahaan raksasa elektronik semisal Samsung, LG, dll. Atau contoh lainnya. Tentu anak-anakku sekalian lebih paham.
Kelebihannya, jika kita mengerjakan apa yang kita cintai, maka itu akan berkembang dengan baik. Kalau istilah teman bapak, menikmati hobi sembari bekerja, sekaligus berkerja sambil menjalankan hobi.Enak kan?
Tapi jangan bersedih jika apa yang dikerjakannya kini bukan apa yang selama ini dicintainya. Santai saja bro! Gunakan nasihat kedua “love what u do”, Cintai apa yang kau lakukan. Jadi apa pun selagi halal, kerjakan, cintai, nanti akan nyaman sendiri, InsyaAllah.

11. Belajar dari Orang-orang Sekitar
Salah satu hobi bapak sedari dulu adalah mengamati orang lain. Mengamati guru-guru, teman-teman, pokoknya orang-orang sekitar. Mengamati sikap dan perilakunya.
Ya, tak ada salahnya kita belajar dari kehidupan yang lain. Jika ada sikap positif yang dimiliki, tak ada salahnya diikuti. Kedermawanannya, kesantunannya, dll. Kita belajar. Owh, beliau gini, ngajarnya enak, nanti kalau aku ngajar insyaAllah kaya gitu, bahkan lebih. Owh pak haji ini gini, sholeh sekali, saya pun InsyaAllah demikian.
Pun sebaliknya jika ada hal negatif dari yang lain semoga jadi pengingat. Wah, ternyata digosipin orang itu gak enak, ah saya mah nggak. Ih ternyata judes itu sama sekali nggak banget, pokonya aku tak akan demikian, dll. Dengan belajar dari orang sekitar, kita berharap kita mampu meneladani yang baik, menjauhi yang buruk.

 12.Berbuat Baiklah, Di manapun, Kapanpun, selagi ada celah, pasti akan dibalas
Ini adalah inti nasihat guru bapak dulu, Ustadz Abduh yazid. Berbuat baiklah, pasti kan dibalas. Di mana seseorang menanam kebaikan, suatu saat kebaikan itu kan bisa dipanen. Tidak hari ini, esok lusa, atau nanti, di akhirat kelak.
Yakinlah, terus berbuat baik, sekemampuan. Perbuatan baik pasti akan dibalas, tanta tertukar, sedikitpun. InsyaAllah. Jangan jemu menjadi orang baik.